Home » 2013 » July » 23 » Manajemen: Menciptakan Ketertiban dan Membangun Keteraturan
0:42 AM
Manajemen: Menciptakan Ketertiban dan Membangun Keteraturan
Terciptanya ketertiban dan terbangunnya keteraturan dalam lingkungan kerja atau perusahaan tentu adalah hal pokok yang diharapkan dan menjadi tujuan dari manajemen yang diselenggarakan dalam sebuah perusahaan. Namun tentu saja mewujudkan hal tersebut bukanlah sebuah pekerjaan yang sederhana; terlebih lagi jika jumlah orang yang harus dikelola tergolong tidak sedikit. Ketertiban dan keteraturan tentu bukanlah hal yang dapat terwujud begitu saja dengan sendirinya. Diperlukan langkah-langkah dan manuver-manuver pengelolaan yang terukur untuk dapat mewujudkannya. Dimana secara garis besar ada tiga hal pokok yang harus dikerjakan untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan di dalam perusahaan. Yang pertama adalah membangun seperangkat peraturan yang jelas dan lengkap.  Yang kedua adalah membentuk kesadaran para karyawan terhadap nilai-nilai. Dan yang ketiga adalah pendisiplinan dan penegakan aturan-aturan tersebut. Ketiga hal tersebut adalah satu kesatuan langkah yang saling terkait dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Kesemuanya harus berjalan secara bersamaan. Satu hal saja tidak berjalan maka secara keseluruh hasilnya akan menjadi tidak maksimal. 

Hal pertama yang disyaratkan dari terwujudnya ketertiban dan keteraturan ini tentu adalah seperangkat peraturan yang jelas dengan lengkap. Setiap aspek dan setiap hal yang ada di dalam perusahaan harus dibuatkan aturan-mainnya; dibuatkan mekanisme kerjanya atau standard operational procedure-nya. Tanpa aturan-main yang jelas dapat dipastikan ketertiban dan keteraturan yang diharapkan tidak akan pernah terwujud. Tentu saja memang seperangkat peraturan yang jelas dan lengkap ini tidak dapat dibentuk seketika. Diperlukan waktu dan penyesuaian-penyesuaian sampai dengan pada akhirnya secara keseluruhan aspek yang ada dalam perusahaan tercover dalam paket peraturan tersebut. Di sinilah dituntut perhatian dan keseriusan dari para pengelola untuk secara terus menerus membentuk dan membangun seperangkat peraturan tersebut. Kegagalan dalam hal ini dapat berarti kegagalan menyeluruh dari manajemen yang dilakukan.

Seberapapun baik dan bagus peraturan tidak akan berarti apa-apa tanpa terbentuknya kesadaran yang tinggi dari para karyawan untuk menjalankan atau berjalan selaras dengan segala peraturan yang telah ditetapkan tersebut. Oleh karena itu upaya untuk membentuk dan membangun kesadaran para karyawan akan nilai-nilai menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar. Sebuah program pembelajaran harus disusun secara baik dan komprehensip agar keseluruhan nilai-nilai yang dianut oleh perusahan dapat tersosialisasikan, terpahami dan terjiwai dengan baik oleh seluruh karyawan. Pembelajaran yang dimaksud di sini tidak saja hanya dalam bentuk pemaparan-pemaparan yang bersifat teori, melainkan juga harus dalam bentuk keteladanan yang ditunjukan oleh para pimpinan yang ada di perusahaan. Para karyawan harus dapat melihat sebuah contoh nyata dan konkrit untuk menjadi panduan mereka dalam berprilaku. Para karyawan harus ditunjukan contoh bagaimana menjadi bagian yang baik dalam perusahaan. Tanpa pembelajaran yang komprehensip yang meliputi keteladanan dari para pimpinan perusahaan, harapan terbentuknya kesadaran yang optimal terhadap para karyawan menjadi hal yang tidak mungkin.

Kesadaran adalah faktor yang memegang peranan paling penting dalam terwujudnya ketertiban dan keteraturan dalam perusahaan. Begitu akan sulit dan beratnya penyelenggaran sebuah manajemen tanpa terbentuknya pondasi kesadaran yang kuat dari para karyawan. Tanpa pondasi kesadaran yang kuat tuntutan peraturan yang harus dibuat pun akan menjadi semakin komplek dan berat. Karena seperti apa bentuk peraturan yang harus dibuat, sangat juga dipengaruhi oleh seberapa baik kesadaran yang sudah terbangun. Semakin rendah tingkat kesadaran yang terbangun pada diri para karyawan semakin berat dan komplek tentunya sebuah peraturan yang harus diberlakukan. Bahkan peraturan-peraturan tersebut akan banyak sekali berisi sangsi-sangsi yang diikutsertakan sebagai sebuah tekanan agar peraturan tersebut dijalankan oleh para karyawan. Dan kesadaran yang rendah juga menuntut pengawasan yang bersifat ekstra. Karena tanpa sangsi, tanpa pengawan yang ekstra peraturan tidak akan berjalan.

Hal ke tiga yang menjadi penentu terwujudnya ketertiban dan keteraturan dalam perusahaan adalah pedisiplinan atau penegakan peraturan. Mewujudkan ketertiban dan keteraturan tentu tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran dari para karyawan saja. Seberapapun tingginya tingkat kesadaran yang sudah terbentuk, tetap saja pendisiplinan dan penegakan paraturan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Upaya membangun kesadaran berfungsi untuk membangun sistem kontrol dari dalam diri para karyawan. Sedang upaya menegakan peraturan berfungsi untuk membangun sistem kontrol dari luar diri para karyawan. Karyawan yang telah terbangun kesadarannya berarti juga telah terbentuk sebuah sistem kontrol yang otomatis pada diri yang bersangkutan. Dia yang akan mengontrol dirinya sendiri. Dia yang akan memastikan dirinya sendiri berjalan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Namun yang jadi persoalannya adalah seberapa baiknya pun sistem pembelajaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran dan menanamkan nilai-nila yang baik pada diri karyawan, berharap seluruh karyawan menjadi sadar sepenuhnya juga adalah hal yang tidak mungkin. Dan untuk menutup kekurangan inilah pendisiplinan dan penegakan peraturan harus berjalan dengan baik. Peraturan yang baik hanya akan terhitung baik jika ia ditegakan. Pedisplinan dan penegakan peraturan ini juga berfungsi untuk membentuk citra dan membangun wibawa perusahaan di mata para karyawan. Perusahaan dan segala peraturannya akan dipandang remeh dan tidak berwibawa jika pelaksanaan dari pendisiplinan dan penegakan peraturan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Category: Management | Views: 1335 | Added by: edy | Tags: ketertiban, kesadaran, manajemen, aturan | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
ComForm">
avatar