Home » 2013 » July » 12 » Manajemen Holistik
6:29 PM
Manajemen Holistik
Mengelola manusia memang bukanlah sebuah pekerjaan sederhana. Untuk berhasil dalam hal ini kita perlu didukung oleh sebuah pengetahuan dan pemahaman yang mencukupi tentang seperti apa dan bagaimana manusia tersebut. Kegiatan mengelola manusia adalah kegiatan yang bermuara pada tebentuknya sikap dan sifat sebagaimana kita harapkan dari orang-orang yang kita kelola. Ada empat macam feedback yang dapat muncul dari kegiatan pengelolaan yang kita lakukan. Yang pertama dan yang merupakan harapan dari setiap orang pengelola dari orang-orang yang dikelolanya adalah sikap mendukung dengan segenap jiwa. Yang kedua setingkat dibawah dari itu adalah sikap bersedia mengikuti aturan. Yang ketiga yang lebih rendah lagi dari yang sebelumnya adalah sikap menurut tapi tidak loyal. Dan yang keempat yang merupakan sikap yang paling tidak diharapkan terjadi adalah sikap memberontak.

Adalah bukan sebuah perkara mudah tentunya untuk membentuk dan membina orang-orang yang kita kelola agar darinya lahir sikap mendukung dengan segenap jiwa. Namun walapun demikian, justru disinilah letak tantangan dari seorang pengelola. Disinilah perlunya sebuah pemahaman yang baik tentang hal-hal yang dapat membuat lahirnya sikap mendukung dengan segenap jiwa tersebut. Banyak aspek tentunya yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam hal ini. Yang jika kita terjemahkan; seseorang akan mendukung dengan segenap jiwa apabila ia dapat melihat masa depannya di situ, ia melihat bahwa potensi dirinya dapat tumbuh dan berkembang di situ, ia merasa diterima, dihargai dan diperlakukan dengan layak, dan ia juga merasa menemukan arti hidupnya. Singkatnya sikap mendukung dengan segenap jiwa dapat lahir dari diri orang yang kita kelola apabila ia merasa semua kebutuhannya sebagai seorang manusia dapat terpenuhi.

Hal penting yang harus kita pahami adalah bahwa manusia terdiri dari empat aspek: fisik, pikiran, hati, dan jiwa. Dan oleh karena itu pendengkatan pengelolaan atau manajemen yang kita lakukan haruslah juga bersifat menyeluruh atau bersifat holistik yang menyentuh kesemua aspek tersebut. Masing-masing aspek kemanusiaan tadi tentulah mempunyai kebutuhan tersendiri. Fisik mempunyai kebutuhannya tersendiri. Ia membutuhkan makan-minum, keamanan dan kesejahteraan. Pikiran juga mempunyai kebutuhannya tersendiri. Ia mempunyai kebutuhan memahami dan memperlajari sesuatu yang baru, kebutuhan untuk bereksplorasi, dan berkembang. Hati juga mempunyai kebutuhannya tersendiri. Ia membutuhkan penghargaan, pengakuan dan kebutuhan untuk dicintai. Demikian juga halnya dengan jiwa yang mempunyai kebutuhannya tersendiri. Ia membutuhkan keberartian, berkontribusi dan mempersembahkan karya yang bermanfaat. Semua kebutuhan dari setiap aspek kemanusiaan tersebutlah yang harus diperhatikan, diakomodir dan dikelola secara menyeluruh. Dan hanya dalam sebuah manajemen yang menyeluruh atau bersifat holistik sajalah sikap mendukung dengan segenap jiwa dapat diharapkan kelahirannya. Jika terjadi kepincangan dalam hal ini, maka hasil yang diharapkan dari sebuah manajemen tidak akan pernah maksimal.

Dalam sebuah manajemen yang telah bersifat holistik, sikap-sikap yang tidak diharapkan seperti sikap mendukung tapi tidak loyal atau bahkan sikap memberontak tentu saja masih mungkin terjadi. Namun tentu saja sikap-sikap tersebut dapat dipastikan tidak akan dominan atau hanya sebahagiaan kecil saja peluanga kemunculannya. Karena memang efek dari sebuah kegiatan manajemen manusia, juga sangat ditentukan dari sifat bawaan dari masing-masing orang yang ada di dalamnya. Ada saja tentunya orang-orang tertentu yang memang mempunyai sifat bawaan yang sulit untuk dibentuk dan diarahkan ke arah yang semestinya. Namun demikian jika kita mampu membangun sebuah manajemen yang bersifat holistik tadi, sikap-sikap yang tidak diharapkan tersebut dapat diminimaliasi serendah mungkin.

Hal lain yang juga sangat penting untuk kita pahami adalah bahwa hasil maksimal yang kita harapkan dalam kegiatan pengelolaan yang kita lakukan tidak dapat terjadi dalam waktu singkat dan instan. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk membangun dan membentuk semua itu. Sebagai seorang pengelola, kita tidak saja hanya dituntut untuk mampu meberikan pengertian-pengertian yang baik dan benar kepada orang-orang yang kita kelola, melainkan juga dituntut untuk dapat menunjukan keteladanan. Jika kita tidak dapat memberikan teladan yang baik dan benar, dapat dipastikan hasil yang kita harapkan tidak akan dapat terwujud secara maksimal. Disamping itu kita juga perlu dengan sabar untuk terus membina, mengajarkan, memperbaiki dan menyempunakan lagi dan lagi. Menuntun mereka dengan tekun, dengan sepenuh hati dan dengan kasih sayang yang tulus.

Category: Management | Views: 1221 | Added by: edy | Tags: holistik, manajemen | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
ComForm">
avatar