8. Escape from the bondage of "home” Ayat ini tidak dimaksudkan bagi para pengecut. Mereka yang tidak bernyali dan tidak berani menghadapi tantangan hidup menggunakan ayat ini untuk membenarkan pelarian mereka dari tantangan dan tanggung jawab. Ayat ini ditujukan kepada para pemberani. Kepada mereka yang berani menghadapi segala tantangan hidup. |
9. Seek Companionship with Men of Wisdom Seperti ayat-ayat yang lain, ayat ini dimaksudkan bagi para Saadhaka, yaitu mereka yang "sedang menjalani” pelatihan rohani ; bukan bagi mereka yang merasa "sudah selesai menjalani”-nya ; bukan bagi mereka yang menganggap dirinya sudah cukup bijak, sehingga tidak lagi membutuhkan bantuan dari para bijak. Ayat-ayat ini dimaksudkan bagi mereka yang tidak angkuh, yang siap menundukkan kepala, dan mau belajar. Kita akan menjadi ... Read more » |
10. Be established in firm devotion to the Lord Mengabdi kepada siapa? Berbakti kepada siapa? Kepada mereka yang mengaku Maha tahu dan maha memiliki? Kepada mereka yang telah menyandera hak kita untuk berpikir dan berperasaan? Kepada mereka yang ingin menguasai kita? Tentunya tidak. Mengabdilah kepada Ia Yang Maha Memiliki. Kepada Ia Yang adalah Pemilik Tunggal Alam Semesta. Kepada Dia yang disebut Hyang Widdhi oleh orang Hindhu, Adi Buddha oleh orang Buddhis, Bapa di Surga oleh orang Kristen, dan Allah oleh orang Muslim. Dia pula Tao yang Tak Terungkap, dan Kami Yang Tak Terjelaskan namun dapat "dijalani”, dilakoni dalam keseharian hidup. Dialah Satnaam para pemuja Sikh, Sang Nama Agung Yang Berada di Atas Semua Nama.
|
Suatu hari Abdul Baha ditanya, “Apa artinya menjadi seorang Bahai?” Ia menjawab bahwa, “Menjadi orang Baha’i berarti mencintai seluruh dunia; mencintai umat manusia dan berusaha untuk mengabdi kepada umat manusia; bekerja demi perdamaian dunia dan persaudaraan universal.” Selaras dengan Ajaran-Nya yang bertujuan untuk tercapainya kesatuan umat manusia, kegiatan-kegiatan masyarakat Baha’i terbuka untuk semua kelompok masyarakat dari semua latar belakang agama, ras dan suku. Pada dasarnya kegiatan Baha’i meliputi serangkaian kegiatan kerohanian dan pendidikan untuk setiap tingkat usia. Berdoa kepada Tuhan< ... Read more » |
Kesatuan dan keanekaragaman Agama Bahá’í percaya bahwa semua manusia adalah satu dan setara dihadapan Tuhan dan mereka harus diperlakukan dengan baik, harus saling menghargai dan menghormati. Segala bentuk prasangka baik ras, suku bangsa, agama, warna kulit, jenis kelamin dan lain-lain harus dihilangkan dan prasangka merupakan penghalang terbesar bagi terwujudnya suatu kehidupan yang damai dan harmonis di dalam suatu masyarakat yang beraneka ragam. “Orang-orang yang dianugerahi dengan keikhlasan dan iman, seharusnya bergaul dengan semua kaum dan bangsa di dunia dengan perasaan gembira dan hati yang cemerlang, oleh karena bergaul dengan semua orang telah memajukan dan akan terus memajukan persatuan dan kerukunan, yang pada gilirannya akan membantu memelihara ketenterama ... Read more » |
11. Cultivate the virtues such as shaanti, etc. Shankara memberikan ciri-ciri seorang pengabdi. Ia adalah orang yang tenang dan telah berdamai dengan dirinya, maka ia dapat berkarya dengan tenang. Ia dapat bekerja dengan damai dan dapat menyebarluaskan ketenangan dan kedamaian yang dialami dan dirasakannya. Banyak hal yang amat bernilai seperti kebenaran, kebajikan, kasih, dan lain-lain, namun Shankara hanya menyebut salah satu di antaranya secara spesifik. Kenapa? Karena, ia adalah ahli ilmu jiwa. Ia yakin bahwa jiwa yang damai akan menemukan sendiri nilai-nilai luhur lainnya. Jiwa yang damai t ... Read more » |
12. ESCHEW ALL DESIRE-RIDDEN ACTIONS |
13. TAKE SHELTER AT A PERFECT MASTER (SAT-GURU) "Berlindunglah pada seorang guru sejati.” Ya, berlindunglah, sebagaimana anda berlindung di bawah pohon yang lebat dari air hujan dan terik matahari. Berlindunglah, sebagaimana anda berlindung di dalam rumah dan badai di luar. Kita semua mencari perlindungan jika keamanan dan kenyamanan tubuh terancam. Kita mencari perlindungan dari seorang guru bila evolusi bathin kita terancam berhenti. Ini bukan pengkultusan, melai ... Read more » |
14. EVERYDAY SERVE HIS LOTUS FEET “Melayani Teratai Kaki” adalah sebuah peribahasa. Kaki seorang guru diibaratkan sebagai bunga teratai. Persis seperti bunga tersebut, seorang guru tidak tercemar oleh lumpur dunia di sekitarnya. Ia tumbuh dari lumpur, tapi tidak berlumpur. Ia berada dalam dunia, tetapi keduniawian tidak menyentuhnya. Kepada seorang Guru Sejati seperti itulah hendaknya kita berlindung. Kepada seorang Guru Sejati berjiwa bebas seperti itulah hendaknya kita berindung. Berhadapan dengan seorang Guru, saya memang kecil. Saya harus berada di bawahnya, supaya aliran kebijakan serta kasihnya dapat menyirami saya. Saya tidak bisa berada di atas dahan dan mengarapkan perlidungan dari pohon yang dahannya saya duduki i ... Read more » |
“Begitu kuat cahaya kesatuan sehingga dapat menerangi seluruh bumi – Bahá’u’lláh Sang Báb – Bentara Agama Bahá&rsqu ... Read more » |