Home » Paham Osho

Cara Untuk mengetahui kehidupan adalah dengan mengetahui bahwa tidak ada kematian, belum pernah ada kematian. Tidak ada yang pernah mati. Saya mengatakan, tidak ada yang akan mati. Kematian adalah hal yang mustahil bagi segala sesuatu, hanya kehidupan yang ada. Ya, kehidupan memang berubah wujud. Suatu hari engkau adalah ini, di hari yang lain engkau adalah sesuatu yang lain. Dimana enkau yang dahulu anak-anak? Apakah anak-anak itu mati? Dapatkah engkau mengatakan bahwa anak kecil itu mati? Anak kecil itu tidak mati, lalu dimana anak kecil itu? Bentuknya telah berubah. 

Di Ambil dari: The Book of Wisdom (Ceramah tentang Tujuh Point Latihan Pikiran Atisha). Chapter. 14. Other Gurus and Etceteranandas. 

To know life is to know there is no death, there never has been. Nobody has ever died, I declare, and nobody is ever going to die. Death is impossible in the very nature of things-- only life is. Yes, life goes on ... Read more »

Category: Paham Osho | Views: 695 | Added by: edy | Date: 2014-11-11 | Comments (0)

Semua perasaan tentang diri (self) adalah salah. Semua identifikasi menganai “Aku adalah ini dan itu” adalah salah. Ketika engkau mencapai keadaan yang tertinggi, ketika engkau sampai pada dirimu yang terdalam, engkau akan menyadari bahwa engkau bukanlah ini dan bukanlah itu- engkau bukanlah siapa-siapa. Engkau bukanlah ego, engkau adalah kekosongan yang maha luas. Dan terkadang jika engkau duduk, pejamkan matamu dan rasakan siapa engkau sebenarnya- dimana engkau? Dan teruslah menjelajah lebih dalam, engkau akan menjadi takut, karena semakin dalam engkau pergi, semakin dalam engkau temui bahwa engkau bukanlah siapa-siapa, sebuah kekosongan. Itu kenapa orang-orang sangat takut dengan meditasi. Meditasi adalah kematian. Kematian ego, dan ego hanyalah konsep yang salah tentang diri.

Diambil dari: Tantra; Th ... Read more »

Category: Paham Osho | Views: 718 | Added by: edy | Date: 2014-04-04 | Comments (0)

Buddha mengatakan: Kasih sayang itu bagus hanya ketika ia mengikuti kesadaran (awareness), jika tidak begitu kasih sayang itu tidak bagus. Kasih sayang tanpa kesadaran itu berbahaya, dan kesadaran tanpa kasih sayang itu adalah mementingkan diri sendiri. Oleh karena itu Buddha berkata: Seorang Buddha yang sempurna akan memiliki keduanya – kesadaran dan kasih sayang. Jika engkau menjadi sadar dan engkau melupakan orang lain dan engkau berkata, "Kenapa aku harus perduli? Sekarang aku bahagia,” engkau menutup matamu, engkau tidak membantu yang lain, engkau tidak membantu yang lain untuk menjadi sadar, maka engkau adalah orang yang mementingkan diri sendiri, artinya ego yang dalam masih ada.
 
Category: Paham Osho | Views: 702 | Added by: edy | Date: 2014-03-13 | Comments (0)

Kebenaran (Kesejatian) hanya dapat menjelma dalam kesadaran meditasi, bukan dalam kesadaran yang spekulatif, tidak pernah. Pada saat engkau berfikir atau memikirkannya, engkau tersesat. Kebenaran menjelma hanya saat engkau dalam keadaan tanpa pikiran dan pemikiran, ketika tidak ada yang mengendalikan di dalam dirimu. Ketika tidak ada satu pun riak dalam danau kesadaran di dalam diri. Kesejatian itu adalah tanpa wujud, tanpa nama. Semua nama adalah usaha kita untuk berkomunikasi dengan keheningan abadi, tapi semua itu gagal.
 
Truth reflects only in a meditative consciousness, not in a speculative consciousness – never. The moment you think, you go astray. Truth reflects only when you are in a state of no-thought, when nothing stirs within you. When there is not even a ripple in t ... Read more »
Category: Paham Osho | Views: 698 | Added by: edy | Date: 2014-02-11 | Comments (0)

« 1 2