Home » 2014 » June » 11 » 38. THROUGH WISDOM BECOME DETACHED FROM FUTURE (RESULTS OF YOURS) ACTIONS
3:06 PM
38. THROUGH WISDOM BECOME DETACHED FROM FUTURE (RESULTS OF YOURS) ACTIONS

38. THROUGH WISDOM BECOME DETACHED FROM FUTURE (RESULTS OF YOURS) ACTIONS
Dengan kebijakan (Pemahaman yang benar), hendaknya kau membebaskan diri dari akibat-akibat yang masih dapat terjadi di masa depan

Tidak semua benih yang ditanam langsung tumbuh, bertunas, dan berbuah. Ada yang membutuhkan waktu beberapa bulan. Ada yang berbuah setelah beberapa tahun.

Persis seperti itu pula dengan tindakan kita, dengan ucapan dan pikiran kita. Tidak semuanya berbuah langsung.

Sanchita adalah karma-karma dari masa lalu; akumulasi dari masa lalu, yang saat ini baru berbuah. Buahnya disebut praarabdha. Sesuatu yang sudah tidak mungkin dielakkan. Kendati demikian, kita masih memiliki pilihan — yaitu memetik panen dengan mengaduh-aduh atau dengan girang, dengan bersuka cita, dengan menyanyi dan menari. Taruhlah panennya tidak sesuai dengan harapan — tak apa, it is not the end of the world. Saat itu kita masih belum mahir dalam seni cocok tanam. Sekarang, sudah mahir, maka tanaman kita di masa depan sudah pasti lebih baik.

Kebaikan yang kita lakukan hari ini sudah pasti menghasilkan kebaikan pula. Tetapi, jangan lupa masih ada sanchita karma, karma-karma terakumulasi dari masa lalu yang barangkali belum berbuah. Karma-karma tersebut adalah Agami Karma — Karma yang akan datang. Kita tidak dapat mengubahnya, namun dengan memahami hal itu, kita menjadi tenang. Kita akan menghadapinya dengan tenang. Kita tak akan terbawa arus, tak akan hanyut dalam duka maupun suka yang berlebihan.

Jangan hanya bersyukur saat mengalami suka, bersyukurlah pula saat mengalami duka. Tuhan tidak hanya dipuji saat kita berada di atas, pujilah pula Dia saat kita berada di bawah.Seorang teman pernah mendebat, "Bila Hukum Karma atau Hukum Sebab-Akibat ini betul berlaku, kenapa orang-orang jahat masih tetap jaya ? Kenapa orang-orang saleh masih tetap menderita ?”

Ia baru mendengar tentang Hukum Karma tetapi belum memahami cara kerjanya. Ia tidak pernah mendengar tentang Sanchita, Praarabdha, dan Agami Karma. Bukan dia saja, banyak orang menolak hukum ini karena ketidaktahuan mereka.

Seorang koruptor yang "tampak” sedang menikmati hasil korupsinya sesungguhnya sedang menikmati hasil dari Sanchita Karma, dari segala kebaikan yang pernah dilakukannya di masa lalu. Inilah buah Praarabdha yang berada di tangannya. Kejahatan korupsi yang dilakukannya pun akan terakumulasi dan menjadi sanchita karma. Penderitaan dan kecelakaan sedang menunggunya sebagai agami karma. Tidak seorangpun dapat lolos dari perbuatannya.


 

Category: 5 Steps to Awareness | Views: 619 | Added by: edy | Tags: spiritualitas, anand krishna, hati, jiwa | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
ComForm">
avatar