12:33 PM 30. AVOID WASTEFUL TALK | |
30. AVOID WASTEFUL TALK Bicaralah secukupnya dan seperlunya saja. Hindai banyak bicar. Banyak bicara hanya menunjukkan bahwa kita tidak mampu menyampaikan apa yang hendak kita sampaikan. Ada yang salah dengan diri kita. Kita tidak bisa meyakinkan kawan bicara kita. Kendati demikian, ada kalanya untuk menyampaikan suatu pesan yang sudah tidak populer lagi kita harus mengulang dan mengulang lagi. Kita harus menggunakan pendekatan psikologis repeatative dan intensive, mengulangi terus pesan kita secara intensif. Pengulangan seperti itu memang "perlu dan jelas berguna”. Pengulangan seperti itu bukanlah "pembicaran yang tak berguna” yang dimaksudkan oleh Shankara. Justru untuk menyisihkan energi untuk pembicaraan berguna seperti itu, untuk menjadi repetitif dan intensif bagi hal-hal yang berguna, "hindarilah pembicaraan yang tidak berguna.” Pembicaraan yang tidak menunjang perkembangan jiwa tidak berguna. Bila pengulangan nama Tuhan pun kita lakukan secara mekanis, itu tidak berguna lagi. Sebaliknya, berbicara dengan seorang pelacur, entah pelacur pria atau pelacur wanita, bila hati kita menjadi lembut, bila kita menjadi sadar akan kesulitan dan ketakberdayaan mereka, bila kita bisa bersimpati kepada mereka dan muncul keinginan dalam hati untuk membantu mereka, pembicaraan seperti itu sangat berguna. | |
|
Total comments: 0 | |