17. REFLECT EVER UPON THE MEANING OF THE UPANISHADIC COMMANDMENTS
Senantiasa renungkanlah makna dari pernyataan-pernyataan tersebut
Kalau kita simpulkan pemelajaran kita sampai disini, inilah langkah praktis yang harus kita tempuh. Pertama : temukan mereka yang telah melihat-Nya. Ke dua : duduk bersama mereka, dengarkanlah pengalaman mereka. Ke tiga : hayati, renungkan makna dari apa yang telah kau dengarkan.
Merenungkannya sekali saja tidak cukup, kita dituntut untuk merenungkannya setiap saat, senantiasa, karena pikiran kita, perasaan kita "suka” jalan-jalan. Bila tidak diberi pekerjaan, mereka akan melakukan apa saja just for the heck of it. Mereka akan menjadi sibuk melakukan hal-hal yang tidak penting, tidak berguna. Karena itu, "senantiasa renungkanlah makna dari pernyataan-pernyataan tersebut” supaya otak dan hati kita tersibukkan olehnya. Supaya mereka tidak berkeliaran.
Renungan Pertama : Aku telah "menyaksikan Kebenaran” Yang Satu Itu ! Renungan ke dua : Tiada suatupun Kebenaran di luar-Nya. Renungan ke tiga : Kebenaran itu pula yang meliputi alam semesta.
Aku berada di dalam Kebenaran Itu Di luar Dia, di dalam Dia, di mana-mana Dia. Yang ada hanyalah Dia, Dia, Dia ….. Maha Ada Allah, Gusti, Pangeran, Widhi, Brahman, Tao, Adi Buddha, Satnaam, YHV ….. sekian banyak sebutan bagi-Nya, namun Dia Satu Ada-Nya!
|