Home » 2014 » March » 25 » Gede Prama
12:12 PM
Gede Prama
Pria berkacamata kelahiran Bali ini sukses meniti karir yang gemerlap dan cemerlang hingga kursi tertinggi jabatan (CEO) pada banyak perusahaan. Namun, kesuksesan yang tak diraihnya dalam waktu sekejap tersebut nyatanya 'dilempar' begitu saja menginjak usianya yang ke-39.
Sebuah goncangan hebat mampir dalam kehidupan Gede Prama menginjak usia 39 tahun.

Berturut-turut dalam kurun waktu tak sampai tiga tahun, ketiga orang yang ia cintai meninggalkan dirinya untuk selamanya. Ayah, ibu, dan ibu mertuanya meninggal bersamaan dengan cobaan berat yang melilitnya di kantor. Saat itu, ia mengaku bahwa semakin keras dan semakin memberontak ia pada keadaan, maka semakin ia tidak berdaya. Lalu, perlahan-lahan ia mulai melepaskan diri dan berserah pada keadaan, dan saat itulah ia mulai memasuki dunia sufi.

Buku-buku miliknya yang mayoritas tentang buku bisnis kemudian dialihkan dan berganti menjadi buku filosofi karangan Kahlil Gibran, David Bohn, Krisnamurti, Michel Foucault, Aikido Morihei, dan Jalaludin Rumi.

Bukan tanpa alasan ia kemudian lari dan semakin memperdalam ilmu filosofi, ketertarikannya pada dunia filosofi rupanya bermula saat dirinya masih kecil. Ibunya kerap kali memberikan wejangan yang bersumber dan menghasilkan kebaikan. Wejangan-wejangan tersebut rupanya menginspirasinya untuk selalu berpikir positif pada setiap tingkah laku. Hingga pada satu titik bernama keyakinan, pria yang akrab disapa Prama ini meyakinkan diri bahwa dirinya dapat menjadi seorang yang sukses di bidang filosofi.

Memutuskan sebagai seorang pelayan dengan ketekunan yang tinggi ternyata bukanlah hal yang sepenuhnya salah. Bahkan, melalui metode spiritual yang ia kembangkan, namanya semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas. Ketertarikannya pada dunia pelayanan inilah yang kemudian mengantarkan lulusan Universitas Lancaster, Inggris ini bertemu langsung dengan Dalai Lama, pengajar spiritual dari India dan Lama Zopa Rinpoche, dan YA Thich Nhat Hanh untuk semakin memperdalam ilmu spiritualnya.

Kini, tak hanya bekerja sebagai pelayan dan Direktur Dynamics Consulting, Prama juga aktif memberikan seminar-seminar motivasi di sisi kegiatan menulisnya. Puluhan buku motivasinya telah banyak diterbitkan sejak tahun 1997 hingga kini.

PENDIDIKAN

INSEAD, Perancis
Universitas Lancaster, Inggris
Institut Manajemen Prasetiya Mulya, Jakarta

KARIR
1986-1989: Asisten manager di anak perusahaan Marsushita Electric Jakarta
1989-1990: Office of the President Manager Matari Inc. Jakarta
1990-1993: Dosen MBA Sekolah Manajemen Prasetiya Mulya
1997-1999: Anggota Dewan Komisaris PT Air Mancur
1999-2000: Direktur SDM & Operasi PT Air Mancur
2000-2002: Presiden Direktur PT Air Mancur
1993 hingga sekarang: Presiden Direktur Dynamics Consulting Jakarta
PENGHARGAAN

Buku:
Praktek kepemimpinan berdasarkan air: Refleksi kepemimpinan bisnis (1997)
Sukses berdasarkan prinsip sungai: Konsultasi manajemen (1997)
Catatan Konsultan: Sukses dan Sukses (1999)
Hidup Sejahtera Selamanya: Catatan Harian Seorang Resi Manajemen (2000)
Inovasi atau Mati, Hanya untuk Mereka yang Pikirannya Siap Terguncang! (2000)
Dengan Hati Menuju Tempat Tinggi: Menemukan Kehidupan Tertinggi Melalui Jendela Hati (2001)
Memimpin dengan hati: Sebuah Perenungan dari Sang Resi manajemen Indonesia untuk Menemukan Pemimpin yang Sejati (2001)
Meraih Harta dengan Cinta: Sebuah Perenungan untuk Mencapai Sukses dengan Sejahtera (2001)
Cinta Membuat Kita Bersayap: Sebuah Perenungan tentang Kekuatan Cinta (2003)
Kaya Raya Selamanya: Pecahan-Pecahan Kaca Kejernihan dari Puncak Gunung Kehidupan (2003)
The Art of Success Mastery: Dari Keindahan Untuk Kesuksesan (2003-2004)
Jalan-Jalan Penuh Keindahan: Dari Kejernihan Untuk Kepemimpinan Kehidupan (2004)
Percaya Cinta Percaya Keajaiban: Serangkaian Renungan Penuh Inspirasi Bersama (2004)
Jejak-Jejak Makna: Memasuki Kembali Rumah Kebahagiaan (2004)
Rumah Kehidupan Penuh Keberuntungan (2005)
Kebahagiaan Yang Membebaskan: Menghidupkan Lentera di Dalam Diri (2006)
Meninggalkan Keangkuhan, Bersahabatkan Keberhasilan, Memasuki Keheningan (2006)
Pencerahan dalam Perjalanan (2006)
Percaya Cinta Percaya Keajaiban (2006)
Dengan Hati Menuju Tempat Tertinggi (2007)
Jalan-jalan Penuh Keindahan (2007)
Simfoni di Dalam Diri: Mengolah Kemarahan menjadi Keteduhan (2009)
Pencerahan dalam Perjalanan: Menyirami Bibit-Bibit Kesembuhan, Keteduhan, Kedamaian (2010)
Setenang Pepohonan, Selembut Rerumputan: Menyembuhkan, Mendamaikan Diri Dari Dalam (2011)

SOCIAL MEDIA
http://gedeprama.blogdetik.com 
http://gede-prama.blogspot.com 

Sebagaimana pulau Bali yang ditandai banyak keindahan, hidup Gede Prama juga mengukir banyak karya tentang keindahan kehidupan. Di desa Tajun Bali Utara, sejak kecil ia belajar mengukir makna dengan "bercakap-cakap” bersama alam. Ini kemudian diperkaya oleh berkah bea siswa yang pernah membawanya belajar ke Lancaster Inggris serta Fontainebleau Perancis. Berkah pekerjaan pernah membawanya bekerja di perusahaan Jepang serta memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, tatkala umurnya baru 38 tahun. Ketekunannya sebagai konsultan membuatnya pernah menjadi konsultan manajemen di perusahaan televisi RCTI, perusahaan taksi Blue Bird dll. Panggilan tugasnya sebagai pembicara publik membuatnya pernah berbicara di berbagai forum (National, International) serta diundang World Bank, Unilever Global, IBM, Microsoft, Citibank dll sebagai narasumber. Ketekunannya berkarya membuatnya sudah menghasilkan puluhan judul buku (dua dalam bahasa Inggris), ribuan artikel, pesan-pesannya menyebar melalui banyak radio, televisi, internet, dan media cetak. Menjadi penulis tetap di harian Kompas serta majalah Info Bank. Karya terakhirnya berjudul "Simfoni di Dalam Diri: Mengolah Kemarahan Menjadi Keteduhan” (Gramedia Pustaka Utama 2009), serta Sadness, Happiness, Blissfulness: Transforming Suffering Into The Ultimate Healing (Gramedia International 2009). Karya yang menjelang terbit di akhir 2010 ini berjudul "Pencerahan Dalam Perjalanan: Jalan-jalan Kesembuhan, Kedamaian, Keheningan” (Gramedia Pustaka Utama 2010).

Kendati kehidupan pernah membawanya ke tempat yang jauh, toh Gede Prama harus kembali ke titik di mana ia memulainya: "bercakap-cakap” dengan alam di desa Tajun Bali Utara. Di desa inilah ia menghabiskan sebagian waktu menulis, bertaman, serta bermeditasi (mindfulness training).

Kendati pernah belajar spiritualitas langsung dari HH Dalai Lama di Dharamsala India Utara, hati Gede Prama tetap sama dengan ketika ia memulai perjalanan di desa Tajun Bali Utara: "semua mau bahagia, tidak ada yang mau menderita”. Meski masih jauh dari sempurna, ia memberanikan diri untuk berbagi pesan tentang tidak menyakiti, banyak menyayangi, mencintai semua mahluk, karena itulah yang membuat manusia berbahagia. 

#http://miztia-respect.blogspot.com/2013/03/biography-gede-prama.html
Category: Guru Spiritual | Views: 874 | Added by: edy | Tags: Tokoh, bali, Penulis, gede prama, Spiritualis, Tokoh Indonesia | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
ComForm">
avatar