Home » 2015 » August » 14 » Al-Fatihah ayat 7
0:32 AM
Al-Fatihah ayat 7
Shiraathalladziina an’amta ‘alayhim ghayril maghdhuubi ‘alayhim walaadhdhaalliin
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
 
Ayat ketujuh dari surat Al Fatihah ini menegaskan eratnya kaitan antara jalan yang kita tempuh dengan hasil yang akan kita peroleh. Berada di atas jalan yang lurus akan menghantarkan kita kepada berbagai nikmat Allah dan menyimpang dari jalan yang lurus akan menghantarkan kita kepada murka-Nya. Hal ini kemudian dapat kita jadikan sebagai ukuran untuk menditeksi dan mengenali kebenaran jalan yang kita tempuh. Seberapa besar kebaikan batiniah dan lahiriah yang kita peroleh di sepanjang penjalanan hidup yang kita tempuh ini, itu adalah ukuran tentang seberapa dekatnya dengan jalan yang lurus itu. Dan seberapa besar keburukan batiniah dan lahiriah yang kita peroleh di sepenjang perjalanan hidup yang kita tempuh ini, itu adalah ukuran tentang seberapa menyimpangnya kita dari jalan yang lurus itu. Dengan ukuran tersebut maka akan menjadi mudah pula buat kita untuk mengenali kebenaran suatu jalan dari orang-orang terdahulu sebelum kita. Dengannya kita dapat dengan mudah melihat mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah dari mempelajari sejarah meraka.

Ada tiga kelompok orang yang dijelaskan oleh ayat ini terkait dengan jalan hidup yang mereka jalani masing-masingnya. Yang pertama adalah kelompok orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah. Mereka adalah orang-orang yang telah Allah tinggikan derajatnya, yang Allah sukseskan hidup mereka, yang Allah jadikan mereka sebagai tauladan bagi umat manusia dan Allah jadikan mereka sebagai orang-orang yang penuh dengan bakti. Mereka itulah orang-orang yang berada di atas jalan yang lurus itu. Yang jika kita mencermati kehidupan mereka, kita akan mendapati mereka sebagai orang-orang yang hidup selaras dengan kehendak dan ajaran Allah. Yang hidup sejalan dengan aturan-aturan dan hukum-hukumnya kehidupan. Kemudian yang kedua adalah orang-orang yang dimurkai Allah. Mereka adalah orang-orang yang telah Allah hinakan hidupnya, yang Allah batalkan segala apa mereka usahakan, yang Allah jadikan mereka sebagai buah bibir yang buruk bagi umat manusia dan Allah jadikan mereka sebagai orang-orang yang banyak berbuat kejahatan dan kerusakan. Mereka itulah orang-orang yang tidak berada di jalan yang lurus itu. Yang jika kita mencermati kehidupan mereka, kita akan mendapati mereka sebagai orang-orang yang hidup menyimpang dari kehendak dan ajaran Allah. Yang hidup di luar dari aturan-aturan dan hukum-hukumnya kehidupan. Dan yang ketiga adalah orang-orang yang sesat. Mereka ini termasuk orang-orang yang tidak diberi nikmat oleh Allah atas kehidupan mereka. Mereka orang-orang yang tidak ditunjuki Allah  jalan yang lurus itu. Tidak sampai kepada mereka atau tidak terjangkau oleh pemahaman mereka kebenaran itu. Mereka hidup hanya dengan mengikuti saja kebiasaan-kebiasaan kebanyakan orang dan mengikuti saja tradisi-tradisi yang diwariskan nenek moyang mereka tanpa mengerti apakah itu benar atau salah.

 
Category: Uncategory | Views: 812 | Added by: edy | Tags: qur'an, Al-Fatihan, Ayat, kitab suci | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
ComForm">
avatar