Home » 2012 » July » 02

Namanya adalah Roti. Dibuat dari tepung, mentega, telur, gula, sedikit garam, dan ragi. Meskipun ada tepung padanya, ada mentega, ada telur, ada gula, ada sedikit garam, dan ada ragi, namun saat telah menjadi roti, dia hanya boleh disebut roti. Tidak bisa dan tidak boleh disebut tepung, meskipun dari tepung ia dibuat. Tepung telah kehilangan dirinya, kehilangan identitasnya. Tidak bisa dan tidak boleh disebut mentega, meskipun terkandung mentega padanya. Tidak bisa dan tidak boleh juga disebut yang lainnya. Kesemuanya telah lebur, menyatu, kehilangan diri dan identitasnya. Mereka telah lahir dalam identitas baru mereka, yaitu roti. Dan ketika telah menjadi roti, mungkinkah kita dapat memisahkan kembali tepung dari roti? Mustahil! Dapatkah kita mencabut gula dari roti? Semua upaya tersebut hanya akan berujung pada kehancuran. 

Pancasila adalah Pancasila. Pancasila diformulasi dari kondisi dan perasaan rakyat Indonesia serta nilai-nilai yang terkandung dalam bangsa Indonesia. Pancasila tidak bisa disebut Islam atau milik Islam, meskipun pengaruh Islam dalam Pancasila cukup besar. Pancasila juga ... Read more »

Category: Nasionalisme Indonesia | Views: 766 | Added by: edy | Date: 2012-07-02 | Comments (0)

Umat manusia tidak bisa disatukan dalam dan atas nama suatu agama. Umat manusia hanya dapat disatukan dalam dan atas nama kemanusiaan yg adil dan beardab yg berlandaskan pada ketuhanan yg Maha Esa. Karena agama hari ini telah dipahami secara salah dan menyimpang oleh para penganutnya. Agama yang seharusnya menjadi alat pemersatu bagi umat manusia, malah seringkali menjadi sebab perpecahan umat manusia. Agama telah terlanjur kehilangan sifat universalnya. Nama, istilah dan segala atribut keagamaan telah menjadi benda-benda keramat yg memenjarakan para pemeluk agama dan mengubur nilai-nilai universal yg terkandung dalam suatu agama serta menghalangi para pemeluk agama dari melihat esensi yang sesungguhnya dari agama.

Pancasila hadir sebagai sebuah jawaban atas kondisi zaman yg demikian. Melalui Pancasila diharapkan para pemeluk agama dapat melihat dan menemukan kembali nilai-nilai universal dari agama meraka masing-masing. Yaitu, kemanusiaan yg adil dan beradab yg berlandaskan pd ketuhanan yg Esa. Yg dengannya mereka menjadi terbebas dari nama, istilah dan ... Read more »

Category: Nasionalisme Indonesia | Views: 704 | Added by: edy | Date: 2012-07-02 | Comments (0)

Terlepas dari benar-salahnya penafsiran mereka, kita mendapati bahwa ada banyak dari para penulis yang menyampaikan dan berusaha membuktikan bahwa ramalan kedatangan Nabi Muhamad telah ada tertulis di dalam kitab-kitab non-Muslim sebelum kedatangan beliau. Ramalan kedatangan tersebut ada tertulis dalam Taurat, ada tertulis dalam Injil, dan juga ada tertulis dalam kitab-kitab agama Hindu dan Budha. Sebagai seorang Muslim, menjadi sebuah kebanggan tersendiri tentunya mendapati bahwa nabi kita ternyata telah diramalkan kedatangannya jauh-jauh hari oleh kitab-kitab dari agama lain. Kenyataan ini membuat kita merasa dan beranggapan bahwa betapa hebatnya agama kita dan betapa luar biasanya nabi kita; hingga kedatangan dan kehadirannya telah dinubuatkan di dalam kitab sebelumnya. Perasaan-perasaan yang demikian tentu manusiawi dan wajar. Namun hal itu jangan sampai membuat kita lalai untuk menimbang dan bertanya: bagaimana bisa kitab-kitab tersebut memuat ramalan tentang kedatangan nabi kita? Siapa yang menginspirasi para penulis kitab tersebut? 

Lalai terkadang kita u ... Read more »

Category: Seputar Agama | Views: 701 | Added by: edy | Date: 2012-07-02 | Comments (0)